Selasa, 25 Agustus 2009

MOZAIK PERJALANAN (Bagian 1)

Rabu, 20 Mei’2009
Yogyakarta,
07.00 WIB
Aku melangkah mempersiapkan diri untuk MUKERNAS IHMSI,,,,,,,,
Tapi entah mengapa pikirku tak pernah bisa tenang, apakah yang akan terjadi nanti disana ataukah apa yang terjadi di sini ketika aku pergi.
Hari ini anak-anak 2008 melakukan konsolidasi,kutinggal mereka diantara rerumput yang tajam setajam mataku menatap mereka, penuh harapan kuletakkan di tangan mereka,,,,,pertemuan yang lama kurencanakan akhirnya bisa terwujud,,dan setitik rasa tenang memenuhi pikirku.

09.00 WIB
Kudekati mereka yang telah lama berbisik ria, ada keceriaan, senyuman dan kepuasan yang nampak dari sorotan mata anak-anakku
Dan kutemukan sebuah kesepakatan diantara mereka, dan itu membuatku bangga,setidaknya inilah awal nyala api pengkaderan itu di mulai….dan harapan-harapan untuk anaku kian kuat kian meyakinkan batinku bahwa mereka adalah penerus dan penggerak perubahan,,perubahan HIMATIKA untuk lebih dasyat.

17.00 WIB
Aku menelpon adekku tuk pesan taxi karena hujan begitu derasnya mengguyur kota Yogyakarta yang beberapa hari ini sungguh luar biasa panasnya

“eka…kita dah berangkat,kereta dah berjalan”(YG)
Tak lama taxipun datang, kulangkahkan kaki menelusuri anak tangga kost Merpati,,berharap nanti akan baik-baik saja. Benar….di luar hujan begitu deras,,,kulalui jalan sagan dan disana jalan-jalan sudah dipenuhi oleh luapan air,,,,,,,
Sampai stasiun LEMPUYANGAN ku melongok-longok mencari kursi yang sekirannya muat buat aku dan adekku………………yah namanya hari libur kursi peron sudah penuh
Mau tak mau ku duduk berpisah dengan adekku……..menanti kereta BENGAWAN itu tiba

Dan pada waktu yang sama di tempat berbeda(“kak Puja-aliaz pak SEKJEND- beliau terhalang hujan dan akhirnya ketinggalan kereta [Stasiun TUGU ] baju basah melekat pada dirinya dan tak jauh berbeda dengan yang dia bawa-tas berisi baju basah karena kehujanan- beliau memutuskan untuk menunda keberangkatan hingga esok hari”)

18.15 WIB
……………………………kereta BENGAWAN tiba

Bergegas diriku masuk gerbong(tepatnya gerbong KM no 5D)
Lama sudah aku nyari tempat dudukku, kebetulan kita satu rombongan dengan HIMATIKA UNS,,,,,saat masuk gerbang kutelusuri sempitnya ruas jalan dalam kereta dan tak satupun diriku mengiyakan bahwa mereka anak-anak UNS ,,jauh kakiku melangkah kedepan dan ternyata gerbong KM adalah gerbong no 5,,,,,,,setelah berdesak-desakkan, hantam kanan hantam kiri sekarang harus mutar arah kebelakang, sungguh itu tidak mudah kawan,apalagi di kereta kelas EKONOMI
Kulihat kepala pak ketum UNS (huf…akhirnya ketemu juga-maksudnya ketemu tempat duduknya dan aku bias duduk dengan tenang)

19.00-23.00 WIB

Inilah tantangan terdasyat ketika engkau naik kereta EKONOMI
1. Tulang rusuk terasa mau rontok
2. Mau tidur tidak pernah bisa nyaman dan nyenyak
3. Jangan pernah beli es di kereta api bisa –bisa perutmu sakit apalagi jika kamu minumnya jan 02.00 dini hari
4. Jaga baik-baik barang bawaan anda,,,,karena salah satu temen dari UNS kehilangan HP padahal yak mereka berempat bergantian tidurnya,,,,,,,dan HP nya pun di saku yang sulit dijangkau karena terhimpit oleh badan mereka…….tapi yang namanya nasib mow apalagi
Itu hanyalah sepenggal siksa kereta kelas EKONOMI teman,,,,tapi aku belajar banyak dari gerbong ekonomi itu,aku berkata demikian bukan berarti aku berasal dari lingkungan ekonomi elit, bukan teman, aku sama seperti kalian bangkit dan di besarkan dilingkungan yang cukup sederhana, dan dikereta itu kutemukan mozaik-mozaik kehidupan kelas bawah yang mengingatkanku pada perjuangan kedua orang tuaku untuk keberhasilanku di meja kuliah....

Ehm,,,,cerita yang paling jorok saat pemberangkatan adalah ketika temanku sebut saja AT tertidur dengan pulasnya di bahu kawannya yang bernama EL........
Aku heran kepalang karena melihat AT bisa tertidur pulas ampe mulunya menganga kaya ikan Mujair rebutan makanan dari tuannya,,,,lebih parahnya lagi “air liur ” AT menempel di lengan El saat At bersandar di lengan EL


Bogor,,,,,
21 Mei 2009
07.00
(Stasiun Bogor)
Aku takjub....takjub karena aku masih hidup setelah berjam-jam terpenjara di KM NO 5D,
Dengan muka kucel berminyak dan belum gosok gigi tentunya, aku sudah bolak –balik bercerita pada orang di sekitarku,,kenapa aku Pd karena posisi kita sama kawan,sama-sama belum membersihkan diri.
Kita duduk di depan pagar stasiun menanti anak IPB yang jemput kita berempat, persis kaya gelandangan yang sudah lama tidak makan di KFC 1 tahun,
Angkota umum berlalu-lalang didepanku persis seberapa banyak aku melihat sosok bocah yang tak henti-hentinya pindah dari angkot satu menuju angkot yang lainnya.

Jemputan pun tiba..........dan disitulah perjalanan ituw di mulai……..(perjalanan= melaksanakan apa yang seharusnya dikerjakan)

tGu cerita selanjutnya…….^^

0 komentar:

Posting Komentar