Selasa, 19 Januari 2010

"...Menangis Sebagai Tanda Kelembutan Hati.."

Seorang yang beriman kepada Allah pasti akan sedih apabila tidak dapat bersedekah karena tidak memiliki harta, akan takut apabila azab akan menimpa dirinya sewaktu-waktu, akan harap apabila nanti dimasukkan ke dalam syurga, akan gembira apabila imannya terus kekal hingga ke penghujung usia.

Seorang yang betul-betul beriman dan senantiasa bertambah keimanannya akan semakin peka dan mudah merasai sesuatu, karena semua perkara akan dilihat dari kehendak-kehendak Allah, bukan dari kehendak-kehendaknya. Pertanyaan yang selalu hadir dalam hidupnya adalah : Allah meridhoi saya atau tidak ? Allah mencintai saya atau tidak ? Adakah Allah memurkai saya ? Adakah Allah mengazab saya ? Adakah Allah meninggalkan dan mengabaikan saya ? Hanya Allah, Allah, Allah dan Allah yang sentiasa ada dalam hidup mereka.

Apabila diberitahu bahwa ia dapat pergi ke Tanah Suci tahun depan maka ia menangis. Apabila dapat melihat Ka’bah ia menangis. Apabila dapat dengan
sempurna menunaikan ibadah haji ia menangis. Apabila merasakan gempa bumi ia menangis. Apabila melihat ramai manusia yang lalai dan dalam kebodohan ia menangis. Apabila menyadari bahwa amal belum seberapa ia menangis. Apabila mendengar ayat-ayat Al-Quran tentang neraka ia menangis. Apabila mendengar ayat-ayat tentang syurga ia menangis. Singkat kata, dengan keimanannya itu ia menjadi lebih banyak menangis.

Menurut Imam Al-Qurthuby bahwa menangis yang seperti itu adalah menangis yang terpuji. Hamba itu menangis sebagai pertanda (penunjuk) kelembutan hatinya.

Semakin lembut hati yang kita miliki maka semakin tinggilah kedudukan kita sebagai hamba Allah.

Di dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Sa’ad bin Abi Waqqaas disebutkan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda :

“Menangislah ! Apabila kamu tidak bisa menangis maka buat-buatlah untuk dapat menangis !” [H.R. Ibnu majah]

Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa ketika terjadi gerhana matahari maka Rasulullah menunaikan sholat gerhana. Rasulullah melamakan berdiri, ruku’ dan sujud, dan ketika bersujud Rasulullah menangis. (lihat hadits riwayat An-nasa’i dalam bab gerhana matahari).

Dalam hadits yang lain diriwayatkan bahwa seorang sahabat mendekati Rasulullah yang sedang sholat dan mendengar suara gemuruh dari dada baginda disebabkan karena menangis. (H.R. Abu Daud).

Ketika mentafsirkan surah Al-Israa ayat yang ke-109, Imam Al-Qurthuby menyebutkan bahwa kita dibolehkan menangis di dalam sholat, ayat tersebut sebagai dalilnya, dan tangisan tidak memutuskan atau mencemari sholat yang sedang kita lakukan.

Juga diriwayatkan bahwa ketika mencium Hajarul-Aswad Rasulullah menangis sangat lama, selepas itu Rasulullah menoleh ke samping dan melihat Umar bin Khattab juga menangis. (mafhum hadits riwayat Ibnu Majah dalam bab Manasik).

Dalam hadits yang lain pula diriwayatkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan baginda memohon kepada Allah supaya umat baginda diselamatkan dan dijauhkan dari azab, lantas Rasulullah menangis. Lalu Allah berfirman kepada malaikat Jibril supaya pergi mendatangi nabi Muhammad dan menanyakan apa sebab menangis.

Rasulullah menjawab bahwa baginda menangis adalah karena sangat mencintai umat baginda. (mafhum hadits riwayat Imam Muslim dalam bab Iman).

Dalam tafsir Al-Qurthuby disebutkan riwayat dari Abu Hurairah RA bahwa ketika turun ayat yang ke-60 dari surah An-Najm berkatalah Ahlus-Suffah (mereka yang senantiasa beribadah di Masjid Nabawi) : “Innaa lillaahi wa Innaa ilaihi Raaji’uun”, kemudian mereka menangis sehingga air mata mereka membasahi pipi mereka.

Ketika Rasulullah mendengar tangisan mereka maka Rasulullahpun menangis dan diikuti pula oleh para sahabat yang lainnya, lalu Rasulullah bersabda :

“Tidak akan masuk api neraka siapa yang menangis karena takut kepada Allah”

Dan diriwayatkan pula bahwa setelah turun surah An-Najm ayat 60 tersebut maka Rasulullah tidak pernah lagi dijumpai tertawa melainkan hanya tersenyum saja.

Kembali kita sampaikan di sini bahwa sebenarnya yang membuat Rasulullah menangis adalah iman yang ada pada baginda. Iman itu pula datang dari ilmu baginda yang sangat dalam dan luas tentang Allah Subhanahu wata’ala.

Rasulullah bersabda :

“Demi Allah, seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kamu akan sedikit tertawa dan akan banyak menangis”. [H.R. At-Tirmizi]

Seorang Tabi’in berkata : “siapa diberi ilmu dan tidak membuatnya menangis maka lebih baik baginya untuk tidak diberi ilmu, kerana Allah telah menerangkan bahwa sifat orang yang berilmu itu adalah menangis”. (Riwayat Ad-Daraami)

Berarti urutannya ; ilmu akan mengantarkan seseorang untuk beriman, dan iman pula akan membuat hati seseorang itu menjadi lembut, dan hati yang lembut akan membuat seseorang itu mudah menangis. Jadi, menangis adalah sebagai tanda kelembutan hati.


Disediakan oleh, Al-Faqiir Ilaa Rabbih : Musthafa Umar

Senin, 18 Januari 2010

“Berapa Usia kita?????bagaimana sikap kita???_sebuah pelajaran di suatu waktu”

 

Suatu pagi…setelah ujian tepatnya….

“Kesal..yach…kesal melihat sikap seseorang…dalam hati eka ngumpat..ya Allah….udah gede..udah tua…masih aja kayak gituw….bentar lagi lulus kuliah euy….tapi sikap masih kaya gituw..huuff..apa perlu bersikap seperti itu..rasanya nggak perlu dech….masalah sederhana tapi ekspresinya seperti itu….”

Semua umpatan itu hanya mengalir begitu aja di pikiran eka….anehnya setelah itu eka malah marah pada diri sendiri “EKA…..KLOW KAMU BERPIKIR SEPERTI ITU..APA BEDANYA KAMU DENGAN DIA”

Ya..Allah……ternyata bersikap sabar dan bijak itu tidak mudah….kaya diri ini tersiksa…hahahahah..llebay…

………………………………………………………(dalam kurung waktu itu….bahkan sebelum ujian…..lebih banyak eka DIAM..tidak terlalu merespon sikap atau apapun itu disekitar…hanya mendengarkan…mengamati…dan diakhiri dengan senyum dalam hati…kadang…”astaghfirullah_ya Allah_sudah-sudah jangan bicara ntar malah jadi rebut……”)……………………………………………………………………..

Dan sekarang………

Akhir..ya akhir dari sebuah perjalanan..mungkin belum dikatakan akhir..karena ternyata ada babak-babak baru yang harus dilewati dan tak lepas dari babak yang lama…

Entah eka yang menjadi dingin..ataukah karena kecewa yang sudah terlalu menumpuk dan tinggal meledak….tapi anehnya eka tidak menyeruak…hanya terdiam mengamati dan senyum…senyum”ya sudah…” terkadang senyum sinis……

Diam..dan Diam…itulah keputusan yang sering eka ambil….bukan bermaksud acuh..namun…..mencoba untuk bicara klow memang saatnya berbicara…..dan orang beranggapan “mbak eka sekarang berubah”

Ehmmm…tak perlu mengkhawatirkan apa kata orang “selama kita dekat dengan Allah dan apa yang kita lakukan karena Allah” yach…itulah kalimat dari seseorang kakak yang begitu menyayangiku….Ukhti  DINA RADLIA….. ….

Memang benar……dan eka baru sadar bahwa kemarin eka dilingkupi keadaan “STAGNASI” dan sekarang harus menata kembali….mewarnai…..bukan bertahan…harus kuat…tidak boleh kembali pada keadaan “NAKAL“ hanya karena lingkungan yang tidak mendukung…..

Dan sekarang aku meyakini bahwa sikap DIAM itu bukan karena kerasnya HATI eka atau karena SIKAP TAK PEDULI eka , tapi karena Diri ini sedang mencoba mencari tahu apa yang terbaik untuk dilakukan….sebuah Sikap yang sekiranya tidak menyakiti semua pihak…sikap yang bisa menetralkan keadaan dan membuat orang nyaman…..^^

Selamat berjuang EKA……Eka pasti bisa…EKA.INSIDE.SPIRIT

 

MASA SMA DAN MASA KULIAH- BIKIN ULAH…….^^


Waktu kuliah(dosen vs eka)

“pertama kita membuat kebiasaan dan dari kebiasaan itu pribadi kita  akan terbentuk….^^”

Itu kata-kata yang pernah eka baca_tepatnya masa SMA tapi lupa kelas berapa^^

Hari niew kuliah terakhir adalah pemodelan matematika_fiuhhh…di undi siapa yang akan maju presentasi dan untungnya bukan kelompok eka…^^

Why????hehe…bisa dikatakan materi tempat eka huff……^^ gituw dech….

Ehm…sebenarnya yang ingin eka ceritakan bukan masalah presentasinya tapi “banyolan eka di kelas”

jadi kuliahnya kan dimulai jam 3, tapi berhubung sebelumnya kita ada kuliah dari jam 13.00-14-40 so temen-temen minta ke dosennya kuliah dimulai jam 15.30, okelah…dosen mengiyakan..tapi…hehe..da tapinya

 

Dosen bilang “besuk presentasi dimulai jam 15.30 dan selesai pukul 17.10”

Spontan tuw seantero anak mat sub 07 teriak “wah pak…kesorean…lagian waktu konsultasi kemarin juga nggak boleh sampai sore…”ck…ck…ck…

Dosen bilang  “loh tapikan mulainya juga mundur”

Ye sekonyong-konyong niew bibir  eka berucap

 “tapi pak, sebenarnyakan  secara adminiftratif kita kuliah 3 sks tapi dalam pelaksanaannya kita kuliah 3 sks menjadi 4 sks, itukan sudah lebih pak”

Dan sekelas bilang “hahahaahahhaahhahaahha……..betul” langsung dech cemua pada ketawa…..

 

Terus  dosen bilang “lah pesen bakso 3 porsi dikasih lebih kuk nggak mau ndukk”

Sekali lagi temen-temen teriak “hahahahahahahahahahaha….betul”

 

Nah low klow gini yang eka bingungkan malah teriakan anak-anak…he..he….

 

Akhirnya itu semua membawaku kembali mengingat semua ulah eka waktu SMA duluw…^^

Waktu sma (pak guru vs eka)

Tahun 2006 akhir, @X11 IPA 1 (kelas faforit euy..^^)

Sangat ku ingat dengan jelas

Waktu ntuw pelajaran seni rupa…….aduch eka lupa siapa nama bapaknya…^^

Ntuw seni rupa kerjaannya buat garis dan garis…dimulai dari sebuah titik menjadi garis terus sang busurpun ikut beraksi disana……bapaknya pun juga ikut gambar di whiteboard…..

 

Pokoknya ruwetlah…klow ketinggalan satu langkah saja, bisa-bisa disain kita nggak pernah jadi……

Saat itu kita buat “tugu” tahu tugu nggak???he…he…..

Tugu itu dibuat dari 1 titik-terus busur bergoyang-penggaris pun datang menyambut dan pencil warna menari-nari……

Ehm…45 menit pertama…itu baru setengah disain  kawan……

(sebenarnya klow eka cerita seperti apa suasana kelas…ho..ho..ho……seruw….ntar dilain judul ajach)

Kembali ke disain..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!^^

Disaat-saat kita sedang serius melihat setiap langkah….tiba-tiba

“HAJIUHC……”wuisss….pak guru bersin dengan kerasnya di depan kelas saat melukis

Dan spontan eka bilang “WADUCH…GAMBARNYA HILANG”

Langsung disambut temen-temen sekelas “huakakakakkakaka…kakak…….kak…kak….”

Busyet,,,suasana yang walnya serius,,,tenang jadi geger Cuma karena satu kalimat eka….ck…ck….nah low kuk jadi bangga yak..padahal………….^^

Dan aku lihat wajah pak guru, takutnya bapaknya marah…dan saat itu..ya ALLAH..

“ehm…..mesem…bapaknya malah ikut ketawa..hahahahhahahahah”

 

Ehm…duluw…duluw..jaman sma…..masih menjadi anak-anak……lihat A yach diomongin A tanpa editing….suka nyelthuk seenaknya,,,,^^…bukan eka tidak tahu sopan santun sich,,,tapi emang dari duluw eka terkenal gokil dan suka ngerjain orang…..ituw duluw….

 

Sekarang…yach kadang kangen juga dengan kebebasan mengekspresikan apa mau diri, hati, pikiran,

Namun sekarang bukanlah jamannya kaya itu lagiew…bukan……

Sekarang…semuanya harus seimbang..harmonis….sesuai aturan..bukannya kita terkekang tapi itu adalah kevutuhan..kebutuhan untuk melakukan yang benar dan baik….^^

Semangad

 

Eka inside spirit!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!