Selasa, 20 April 2010

Saya Hanya Ingin Menjadi Milik Suamiku Saja

Seorang muslimah pernah berkata dalam sebuah wawancara disalah satu stasiun Televisi, “ Saya hanya ingin mejadi milik suamiku saja “ . Sekilas pernyataan itu terdengar sederhana dan biasa-biasa saja, tetapi bagiku itu adalah satu ungkapan yang mampu membuat seluruh jiwaku terasa di syurga. Membuat hati terselimuti kedamaian, hingga matapun ikut berkaca-kaca karena satu ungkapan yang sangat istimewa dari seorang meslimah muallaf asal Hongaria. Saat itu, seluruh pikiranku hanya bisa berkata , “ Betapa sungguh bahagia siapapun orang yang akan menjadi imam baginya”. Bagaimana tidak ! ia akan mendapat mutiara syurga dunia yang paling indah di antara seluruh perhiasan yang ada di dunia ini.

Ini adalah mutiara kedamaian bagi jiwa sang penjaga dirinya, penebar cinta dan kasih saying, penabur rindu bagi jiwa yang memang berhak memilikinya. Kecantikannya bukan barang obral yang setiap orang boleh memandang dan menyentuhnya. Ia bak mutiara yang tersimpan dan terjaga dari jiwa-jiwa yang selalu diselimuti nafsu belaka.

Mutiara seperti inilah yang menjadi penyemat jiwa-jiwa yang telah dirundung rindu akan ketenangan, maka sungguh bahagialah mereka yang mendapatkannya.

Wahai Sang pemilik mutiara berharga, berikan amanah untuk menjaga mutiaramu yang istimewa, mutiaramu yang kilauan indahnya kepada jiwa-jiwa yang terjaga pula. Mutiara yang akan selalu membuatnya rindu ingin bertemu. Kejujurannya, ketulusannya, tutur katanya, serta perangai dan perilakunya selalu menjadi penyemangat hidupnya, Mutiara yang akan selalu menjadi sumbu perjuangannya, menjadi penasehat di kala Dia khilaf, menjadi teman di saat Dia bermunajat kepadamu.


***Coretan seseorang di “SYIROJ AL- MUSHANNI”

0 komentar:

Posting Komentar